Halo
readers! Kali ini masih membahas kaitannya dengan dunia perusahaan.
Seperti yang telah kita ketahui bahwa hampir seluruh perusahaan
memiliki perangkat penilaian baik formal maupun informal untuk
menilai kinerja karyawan mereka. Melakukan penilaian kinerja yang
berarti mengevaluasi kinerja karyawan terhadap standar kinerjanya.
Menurut Dessler (2003) penilaian kinerja adalah mengevaluasi kinerja
relatif karyawan saat ini dan/atau di masa lalu terhadap standar
prestasinya. Penilaian kinerja pada setiap perusahaan pun dalam
jangka waktu yang bermacam-macam, setahun sekali atau dua, tiga tahun
sekali tergantung kondisinya. Salah satu alasan menilai kinerja
adalah penilaian harus merencanakan dengan meninjau rencana karyawan
serta memperhatikan kekuatan dan kelemahannya secara spesifik.
Meskipun, pada akhirnya penilaian hampir selalu berdampak pada
keputusan peningkatan gaji dan promosi. Pada intinya, pengukuran
penilian tidak lepas dari goals. Untuk melakukan penilaiannya,
seseorang yang menilai harus terbiasa dengan teknik dasar penilaian,
memahami dan menghindari masalah-masalah yang dapat mengacaukan
penilaian, serta dapat melaksanakannya dengan adil.
Biasanya,
perusahaan membutuhkan karyawan yang mempunyai 3 komponen penting,
yaitu Knowledge (Performance) 30%, Skill (Performance) 30% dan
Attitude 40%. Attitude mempunyai peran paling banyak dalam
perusahaan. Hal ini disebabkan karena setiap individu diharapkan
untuk berkontribusi dengan baik untuk perusahaan yang berarti dapat
mempengaruhi lingkungan sekitar. Ketiga komponen tersebut harus
dimiliki oleh setiap karyawannya. Kenapa? Karena perusahaan manapun
ingin perusahaannya berkembang, dengan demikian karyawan yang
mempunyai komponen-komponen tersebut diyakini akan menghasilkan
produktivitas yang baik sehingga mencapai tingkat kinerja yang
diharapkan (Benchmarks, Goals, Target).
- Performance management system
Proses
yang digunakan untuk identify, encourage, measure, evaluate, improve
dan reward kinerja karyawan. Mengapa manajemen kinerja? Manajemen
kinerja memberikan fakta bahwa jangkauan luas dari studi telah
menunjukkan bahwa penilaian kinerja tradisional sering tidak hanya
tak berguna, tetapi juga kontradiktif. Selain itu, tujuannya juga
untuk memastikan bahwa kinerja karyawan mendukung tujuan strategis
perusahaan. Intinya, setiap karyawan harus secara terus-menerus
meningkat kinerjanya, dari satu periode penilaian ke periode
penilaian berikutnya. Manajemen kinerja sangat penting karena ia
memastikan bahwa kinerja karyawan mendukung tujuan strategis
perusahaan (Perbaikan yang terus-menerus).
Dalam
menetapkan kriteria kinerja, pengukuran job performance
- Kepribadian
Sikap,
etika individu terhadap lingkungannya.
- Perilaku
Ketika
hasil dari tugas individu sulit untuk ditentukan, organisasi dapat
mengevaluasi perilaku seseorang yang terkait dengan tugas atau
kompetensi.
- Hasil
Jika
organisasi mempertimbangkan hasil akhir pencapaian tujuan sebagai
suatu hal yang berarti, hasil pencapaian tujuan akan menjadi faktor
yang tepat untuk dievaluasi untuk dibandingkan dengan standar.
Dalam
pembahasan tersebut, dapat di pahami bahwa umumnya manfaat dalam
penilaian kinerja karyawan diantaranya adalah meningkatkan
produktivitas karena karyawan mendapat umpan balik, juga mencegah
kesalahpahaman tentang kualitas kerja yang diinginkan, dll. Inti
tujuanya, proses mengevaluasi bagaimana karyawan dengan baik
melakukan pekerjaan mereka ketika dibandingkan dengan standar yang
ada, dan kemudian mengkomunikasikan informasi tersebut kepada
karyawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar