Pages

Labels

Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 29 April 2016

Performance Management and Appraisal

 Halo readers! Kali ini masih membahas kaitannya dengan dunia perusahaan. Seperti yang telah kita ketahui bahwa hampir seluruh perusahaan memiliki perangkat penilaian baik formal maupun informal untuk menilai kinerja karyawan mereka. Melakukan penilaian kinerja yang berarti mengevaluasi kinerja karyawan terhadap standar kinerjanya. Menurut Dessler (2003) penilaian kinerja adalah mengevaluasi kinerja relatif karyawan saat ini dan/atau di masa lalu terhadap standar prestasinya. Penilaian kinerja pada setiap perusahaan pun dalam jangka waktu yang bermacam-macam, setahun sekali atau dua, tiga tahun sekali tergantung kondisinya. Salah satu alasan menilai kinerja adalah penilaian harus merencanakan dengan meninjau rencana karyawan serta memperhatikan kekuatan dan kelemahannya secara spesifik. Meskipun, pada akhirnya penilaian hampir selalu berdampak pada keputusan peningkatan gaji dan promosi. Pada intinya, pengukuran penilian tidak lepas dari goals. Untuk melakukan penilaiannya, seseorang yang menilai harus terbiasa dengan teknik dasar penilaian, memahami dan menghindari masalah-masalah yang dapat mengacaukan penilaian, serta dapat melaksanakannya dengan adil.
Biasanya, perusahaan membutuhkan karyawan yang mempunyai 3 komponen penting, yaitu Knowledge (Performance) 30%, Skill (Performance) 30% dan Attitude 40%. Attitude mempunyai peran paling banyak dalam perusahaan. Hal ini disebabkan karena setiap individu diharapkan untuk berkontribusi dengan baik untuk perusahaan yang berarti dapat mempengaruhi lingkungan sekitar. Ketiga komponen tersebut harus dimiliki oleh setiap karyawannya. Kenapa? Karena perusahaan manapun ingin perusahaannya berkembang, dengan demikian karyawan yang mempunyai komponen-komponen tersebut diyakini akan menghasilkan produktivitas yang baik sehingga mencapai tingkat kinerja yang diharapkan (Benchmarks, Goals, Target).

  • Performance management system
Proses yang digunakan untuk identify, encourage, measure, evaluate, improve dan reward kinerja karyawan. Mengapa manajemen kinerja? Manajemen kinerja memberikan fakta bahwa jangkauan luas dari studi telah menunjukkan bahwa penilaian kinerja tradisional sering tidak hanya tak berguna, tetapi juga kontradiktif. Selain itu, tujuannya juga untuk memastikan bahwa kinerja karyawan mendukung tujuan strategis perusahaan. Intinya, setiap karyawan harus secara terus-menerus meningkat kinerjanya, dari satu periode penilaian ke periode penilaian berikutnya. Manajemen kinerja sangat penting karena ia memastikan bahwa kinerja karyawan mendukung tujuan strategis perusahaan (Perbaikan yang terus-menerus).

Dalam menetapkan kriteria kinerja, pengukuran job performance
  • Kepribadian
Sikap, etika individu terhadap lingkungannya.
  • Perilaku
Ketika hasil dari tugas individu sulit untuk ditentukan, organisasi dapat mengevaluasi perilaku seseorang yang terkait dengan tugas atau kompetensi.
  • Hasil
Jika organisasi mempertimbangkan hasil akhir pencapaian tujuan sebagai suatu hal yang berarti, hasil pencapaian tujuan akan menjadi faktor yang tepat untuk dievaluasi untuk dibandingkan dengan standar.

Dalam pembahasan tersebut, dapat di pahami bahwa umumnya manfaat dalam penilaian kinerja karyawan diantaranya adalah meningkatkan produktivitas karena karyawan mendapat umpan balik, juga mencegah kesalahpahaman tentang kualitas kerja yang diinginkan, dll. Inti tujuanya, proses mengevaluasi bagaimana karyawan dengan baik melakukan pekerjaan mereka ketika dibandingkan dengan standar yang ada, dan kemudian mengkomunikasikan informasi tersebut kepada karyawan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar