Sebelumnya,
kita kurang lebih sudah mengetahui sedikit seluk beluk dari PIO dan
sekaligus membuat contoh Job Description dari salah satu profesi.
Topik kali ini masih berhubungan dengan PIO yaitu membahas tentang
bagaimana tantangan pengelolaan SDM di masa depan. Bicara soal PIO
yang mengenalkan kita sebagai manusia dengan dunia kerja, tentunya
kita berfikir bahwa adanya proses ditolak, menolak, diterima dan
menolak. Proses tersebut dikenal dengan proses rekrutmen dan seleksi.
Mungkin sebagian orang menganggap bahwa proses rekrutmen dan seleksi
itu sama. Mari kita simak ...
Rekrutmen
menurut beberapa ahli
Noe
al.all (2000)
– Rekrutmen didefiniskan sebagai “Pelaksanaan atau aktifitas
organisasi awal dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan mencari
tenaga kerja yang potensial.
Henry
Simamora (1997:212)
– Rekrutmen adalah serangkaian aktivitas mencari dan memikat
pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan, keahlian, dan pengetahuan
yang diperlukan guna menutupi kekurangan yang diidentifikasi dalam
perencanaan kepegawaian.
Seleksi
menurut beberapa ahli
Randall
S. Schuler dan Susan E. Jackson (1997)
– Seleksi adalah proses mendapatkan dan mempergunakan informasi
mengenai pelamar kerja untuk menentukan siapa yang seharusnya
diterima menduduki posisi jangka pendek dan jangka panjang.
Dale
Yorder (1981:291)
– Seleksi sebagai suatu proses dengan nama calon karyawan dibagi ke
dalam dua bagian yaitu yang akan diterima dan ditolak.
Jadi,
sudah jelas terlihat perbedaan dari keduanya. Rekrutmen adalah proses
untuk mencari calon atau tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan sumber
daya manusia dalam perusahaan (proses sebelum seleksi). Sedangkan,
seleksi merupakan suatu proses dimana suatu organisasi memilih orang
orang terbaik dari suatu daftar pelamar yang memenuhi kriteria
seleksi untuk posisi posisi tersedia.
Organisasi
dan tantangan
Organisasi
adalah sekelompok individu yang mempunyai tujuan yang sama dalam
organisasi itu sendiri. Agar tujuan tersebut dapat tercapai
diperlukan kerja sama dan usaha yang sungguh-sungguh. Perusahaan
apa pun yang ingin sukses dalam bisnisnya akan selalu melakukan
penilaian dan memformulasi suatu strategi baru untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan dalam berbagai cara efektif. Beberapa hal-hal
yang harus diperhatikan
:
- Networking
Tak
bisa dipungkiri, networking yang menjadi satu diantara point penting
lainnya. Setiap mahkluk di dunia ini memerlukan satu sama lain untuk
dapat berprestasi dan hidup bahagia. Meskipun kita berada di era
modern, dimana segala sesuatu dapat dikendalikan dengan tehnologi
mutakhir, tetapi kesuksesan berprestasi dan kebahagiaan kita masih
sangat bergantung terhadap keberhasilan menciptakan NETWORKING. Dalam
dunia usaha lazim dikatakan kita tidak bekerja jika tidak membangun
networking atau hubungan sosial. Dengan kata lain menjalin hubungan
sosial dengan siapa pun menjadi bagian penting dalam segala aktivitas
kehidupan, entah pada saat kita di tempat kerja, di rumah, lingkungan
rumah, tempat umum dan perbelanjaan dan lain sebagainya. Apa
sebenarnya arti networking sehingga berdampak sangat besar terhadap
kehidupan kita? Networking adalah membangun hubungan dengan orang
lain atau organisasi yang berpengaruh terhadap kesuksesan profesional
maupun personal. Karena networking lebih dari sekedar berkenalan,
melainkan berbagi potensi dan infromasi, mendapatkan inetgritas dan
mempengaruhi, dan menciptakan vidi yang mengarahkan kemampuan
masing-masing individu untuk melakukan sesuatu terhadap orang lain.
Networking
setara pentingnya dengan KEMAMPUAN
KOMUNIKASI.
Syarat utama membangun networking terletak pada kemampuan komunikasi.
- Competitive and Innovative
Sebuah
perusahaan untuk berhasil harus kompetitif.
Daya
saing dan inovasi yang terkait erat, jadi dari setiap kepentingan
perusahaan untuk menjadi inovatif. Lingkungan bisnis saat ini menjadi
lokal ke global, dan hanya yang terkuat bertahan hidup. Pengelolaan
bisnis harus mampu menciptakan keunggulan kompetitif, tidak hanya
satu tetapi juga sulit untuk ditiru. Kompetitif
adalah kemampuan bersaing secara sehat dan produktif. Keunggulan
kompetitif merujuk pada kemampuan sebuah organisasi untuk
memformulasikan strategi yang menempatkannya pada suatu posisi yang
menguntungkan berkaitan dengan perusahaan lainnya.
- Branding
Ketika
kita mendengar nama Branding maka apa yang muncul difikiran
kita?
Merk? Image? atau pencitraan ketiga hal tersebut saling berkaitan dengan branding. Yang namanya Branding adalah mutlak untuk dilakukan. Kenapa? Karena dengan branding sebenarnya kita sedang membuat seseorang menjadi familiar dengan nama kita. Semakin familiar maka semakin tumbuh kepercayaan. Branding adalah sebuah konsep pemasaran yang digunakan untuk menciptakan kesadaran yang lebih besar dari perusahaan. Membangun bran image yang kuat tentu tidaklah mudah. Dibutuhkan strategi pemasaran yang tepat, memakan waktu yang sangat lama, dan pastinya membutuhkan dukungan biaya yang tidak murah.
Merk? Image? atau pencitraan ketiga hal tersebut saling berkaitan dengan branding. Yang namanya Branding adalah mutlak untuk dilakukan. Kenapa? Karena dengan branding sebenarnya kita sedang membuat seseorang menjadi familiar dengan nama kita. Semakin familiar maka semakin tumbuh kepercayaan. Branding adalah sebuah konsep pemasaran yang digunakan untuk menciptakan kesadaran yang lebih besar dari perusahaan. Membangun bran image yang kuat tentu tidaklah mudah. Dibutuhkan strategi pemasaran yang tepat, memakan waktu yang sangat lama, dan pastinya membutuhkan dukungan biaya yang tidak murah.
- Community Development
Community
Development disebut juga dengan Pengembangan Masyarakat. Pengembangan
Masyarakat adalah proses membantu orang-orang biasa agar dapat
memperbaiki masyarakatnya melalui tindakan-tindakan kolektif.
Pengembangan Masyarakat secara umum meliputi perencanaan,
pengkoordinasian dan pengembangan berbagai aktivitas pembuatan
program atau proyek kemasyarakatan. Sesuai dengan prinsip pekerjaan
sosial, yakni membantu orang agar mampu membantu dirinya sendiri.
Pengembangan Masyarakat sangat memperhatikan pentingnya partisipasi
sosial dan pendekatan pemberdayaan masyarakat. Dalam konteks ini, dan
bahkan dalam hampir semua praktek pekerjaan sosial, peranan seorang
community worker seringkali diwujudkan dalam kapasitasnya sebagai
pendamping, bukan sebagai penyembuh atau pemecah masalah secara
langsung.
Di
era globalisasi ini kita harus bertindak cepat dalam menghadapi
setiap masalah, terutama untuk menghadapi permasalahan SDM kita.
Kita sebagai SDM Indonesia tidak boleh hanya tinggal diam dalam menghadapi tandatangan global ini. Kita tidak boleh kalah saing dengan SDM asing, SDM Indonesia harus lebih kreatif dan inovatif untuk menciptakan produk-produk yang lebih berkualitas, jadi kita tidak hanya sebagai manusia yang konsumtif tapi juga produktif SDM di Indonesia juga harus bisa menunjukkan kepada dunia bahwa kita mampu untuk bersaing dalam perdagangan bebas di era globalisasi ini.
Kita sebagai SDM Indonesia tidak boleh hanya tinggal diam dalam menghadapi tandatangan global ini. Kita tidak boleh kalah saing dengan SDM asing, SDM Indonesia harus lebih kreatif dan inovatif untuk menciptakan produk-produk yang lebih berkualitas, jadi kita tidak hanya sebagai manusia yang konsumtif tapi juga produktif SDM di Indonesia juga harus bisa menunjukkan kepada dunia bahwa kita mampu untuk bersaing dalam perdagangan bebas di era globalisasi ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar